aku rasa diam beberapa menit membuat semua keadaan kembali menjadi baik-baik saja. aku tau mereka mengharap aku berbicara, dan aku rasa mereka menyadari bahwa diamku berkata-kata. di ruang 4 kali 6 meter aku menghabiskan waktuku untuk sejenak DIAM, memikirkan sesuatu yang ABSTRAK. diamku menginfeksi udara di sekitarku, diamku membuat dunia sungkan untuk mengeluarkan suara, diamku membuat malam ini terlihat muram. coklat cerres yang biasa bertaburan di langit yang terlihat muram sepertinya enggan untuk menampakkan diri.
kesedihan membuatku ingin sekali merengkuh ibuku, tapi aku tak bisa. aku ingin DIAM sejenak, dan menyendiri. sudah berapa banyak kesalahan yang aku lakukan. balkon adalah tempat andalanku bersandar, menatap lekat langit-langit yang muram. terkadang terdengar decak lidah, hembusan nafas panjang, gumpalan ludah yang tertelan, dan yang terakhir isak pelan. tapi siluetku masih terdiam.
aku mencoba menarik kedua tanganku hingga merengkuh kedua lututku, membiarkan kepalaku merunduk, gemetar badanku mulai terasa, keringat mengucur deras, lagi lagi dan lagi isak tangis itu menderu hebat.
ini bukan kali pertama aku seperti ini, meringkuk dan bersandar nyaman di balkon (tempat andalanku), padahal tidak. sementara dunia disekeliling sangat menanti diriku pulang kembali ke kehidupan normalku, sudah cukup rasanya aku menjalani kehidupan ini seorang diri, seolah tidak membutuhkan mereka orang-orang terdekatku, padahal bukan itu yang aku mau. aku ingin kembali hidup NORMAL.
ingin rasanya kususutkan tangis ini, ku bungkus rapat-rapat dengan kertas coklat lalu kularutkan di aliran sungai. berharap tidak ada lagi tangis yang setiap malam menderu hebat.
mencoba kembali menatap dunia yang sudah lama merindukan keceriaanku. kecerian yang sudah hampir sebulan di sandra oleh DIAM ku yang sesungguhnya berkata-kata. aku harap ini kali terakhir aku membiarkan kesedihan itu berlarut dan bersangkar di jasadku. tak akan ku biarkan lagi DIAM ku mengunci rapat sekantung keceriaan yang aku punya.
welcome to the world ‘diTTa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar