kamu tahu bahwa selagi kau terlelap aku selalu memperhatikanmu. menatap lekat kedua matamu yang tertutup, aku melihat kedamaian disana. rambutmu yang tergerai panjang sengaja kamu gerai ke arah atas, dan posisi kepalamu tepat pada meja rias yang terletak disamping tempat tidurmu, jadi aku bisa melihatmu puas, memerhatikan setiap detik bahkan setiap inchi pergerakanmu.
aku iri dengan pijama favoritmu yang selalu kamu kenakan, aku ingin merasakan kehangatan tubuhmu. aku merasa sangat damai ketika mulai melihat dirimu yang terlelap, kamu tahu aku mulai jatuh cinta padamu saat kamu memutuskan untuk merawatku, menyimpan rapi diriku pada sebuah kaleng bekas dan menata rapi diriku bersampingan dengan benda-benda kayu bertubuh langsing dan beruncing pada bagian ujungnya. aku tahu kamu sangat mencintai majikanku seseorang yang lebih dulu miliki aku, aku pun tahu kamu sangat menyukai diriku. bahkan setiap detik, setiap menit bahkan pada hitungan sekon kamu sering menyantapku. merasakan betul tubuhku yang sangat manis, terkadang kamu menggigiti kakiku sampai terbelah hanya untuk meraih sisa-sisa tubuhku yang masih tersisa pada selubung-selubung kakiku. sampai-sampai bibir mungilmu menjadi merah merekah akibat tubuhku yang menyimpan banyak pewarna.
tapi sekarang mengapa kamu tak lagi menyukaiku??, apa salahku hingga kamu tak ingin lagi menyantapku. aku tau kamu ingin mengabadikan semua yang pernah diberikan oleh majikanku padamu. aku tau kamu ingin menyimpan rapi semua kenangan itu. termasuk aku, aku yang sudah dipindah tangani oleh majikanku.
sejak malam itu, aku tau hatimu sakit, hatimu teriris. aku pun tau bukan itu yang kamu mau, dan bukan juga kemauan majikanku. aku sangat mengerti apa yang kamu rasakan saat itu. kamu yang mulai mencintainya, kamu yang mulai bergantung padanya, dan kamu yang mulai mengharapkan dia selalu didekatmu. sama halnya seperti majikanku, dia pun begitu. kamu harus percaya padaku, dia juga sangat mencintaimu bahkan sudah sangat lama dia memendam semua perasaanya padamu. aku lah saksi bisunya. aku tau ini tidak adil, namun takdir berkata lain. kalian memanglah harus berpisah, aku tau ini memang terlalu cepat bahkan sangat terlalu cepat. namun takdir sudah menggariskan semuanya seperti ini. tapi percayalah padaku, dia mencintaimu.
seandainya aku bisa berbicara, aku siap menjadi pendengar setiamu, aku ingin menyandarkan kepalamu di dadaku. membiarkan luapan tangisan itu meledak-ledak, sampai kamu benar-benar lelah. dan tidak akan ada lagi tangisan yang keluar dari kedua bola matamu yang mungil itu.
aku mohon padamu jangan lagi kamu sesalkan semuanya, jangan lagi kamu menyalahkan terus-menerus dirimu yang sesungguhnya tidak bersalah. semuanya terjadi secara tidak sengaja, semuanya semata-mata hanyalah kecelakaan belaka. kecelakaan yang tidak bisa lagi dihindari, karena garis takdir yang sudah tidak dapat lagi dirubah. kamu harus mengikhlaskan semuanya, jangan kamu terus menghukum dirimu sendiri. membiarkan hidupmu seperti kehilangan arah, dan hilang jiwa. please jangan kamu seperti ini terus. aku yakin di surga sana dia pasti sedih melihatmu seperti ini, bukan ini yang dia inginkan, dia ingin kamu tetap melanjutkan hidupmu kembali walupun dia tidak lagi disisimu.
aku yang masih bertengger di dalam tabung yang terbuat dari bahan baku kaleng. dan masih ingin terus berharap agar dirimu kelak bisa mengikhlaskan majikanku pergi membawa semua kenangan manis itu.
aku lebih memilih kamu membuangku kedalam tong sampah besar yang berisikan kotoran-kotoran dan sampah-sampah organik dan anorganik yang nantinya akan dibuang pada tempat sampah pembuangan akhir. buanglah aku dan musnahkanlah diriku karena aku tak ingin kehadiranku malah membuatmu terus menyalahi dirimu sendiri. aku tau aku adalah kenangan manismu bersama dengan majikanku aku tau aku lah saksi bisu kaliah berdua, aku yang selalu kalian bawa kemana pun kalian pergi dan aku yang tidak pernah bosan kalian santap setiap hari.
aku permen lolipopmu, permen kesukaanmu, permen kesukaan kalian berdua. permen yang menjadi permen terakhir yang tidak akan lagi kamu santap hanya karena alasan kamu yang tidak ingin membuang kenangan itu, dan aku permen yang menjadi saksi bisu cinta kalian yang harus berhenti sampai disini. di persimpangan jalan saat truk tronton mengibas hebat tubuh majikanku saat berusaha menyelamatkan diriku yang berserakan yang tidak sengaja sempat kamu jatuhkan ditengah jalan.
aku ingin di malam ini, akan menjadi malam-malam terakhir kamu menyiksa dirimu. membiarkan jiwamu sepeti mati padahal jasadmu masih kokoh berdiri sempurna. berhenti menyalahkan dirimu, semua terjadi karena kecelakaan semata.
takdir yang sudah menggariskan semuanya seperti ini. kalian memanglah harus berpisah, menyudahi kisah ini sampai disini. tapi percayalah padaku majikanku sangat mencintaimu, dia ingin kamu tetap melanjutkan hidupmu kembali. walaupun jasadnya yang utuh tidak bisa menemanimu lagi, namun dia akan selalu tumbuh dIhatimu. SELAMANYA.
aku iri dengan pijama favoritmu yang selalu kamu kenakan, aku ingin merasakan kehangatan tubuhmu. aku merasa sangat damai ketika mulai melihat dirimu yang terlelap, kamu tahu aku mulai jatuh cinta padamu saat kamu memutuskan untuk merawatku, menyimpan rapi diriku pada sebuah kaleng bekas dan menata rapi diriku bersampingan dengan benda-benda kayu bertubuh langsing dan beruncing pada bagian ujungnya. aku tahu kamu sangat mencintai majikanku seseorang yang lebih dulu miliki aku, aku pun tahu kamu sangat menyukai diriku. bahkan setiap detik, setiap menit bahkan pada hitungan sekon kamu sering menyantapku. merasakan betul tubuhku yang sangat manis, terkadang kamu menggigiti kakiku sampai terbelah hanya untuk meraih sisa-sisa tubuhku yang masih tersisa pada selubung-selubung kakiku. sampai-sampai bibir mungilmu menjadi merah merekah akibat tubuhku yang menyimpan banyak pewarna.
tapi sekarang mengapa kamu tak lagi menyukaiku??, apa salahku hingga kamu tak ingin lagi menyantapku. aku tau kamu ingin mengabadikan semua yang pernah diberikan oleh majikanku padamu. aku tau kamu ingin menyimpan rapi semua kenangan itu. termasuk aku, aku yang sudah dipindah tangani oleh majikanku.
sejak malam itu, aku tau hatimu sakit, hatimu teriris. aku pun tau bukan itu yang kamu mau, dan bukan juga kemauan majikanku. aku sangat mengerti apa yang kamu rasakan saat itu. kamu yang mulai mencintainya, kamu yang mulai bergantung padanya, dan kamu yang mulai mengharapkan dia selalu didekatmu. sama halnya seperti majikanku, dia pun begitu. kamu harus percaya padaku, dia juga sangat mencintaimu bahkan sudah sangat lama dia memendam semua perasaanya padamu. aku lah saksi bisunya. aku tau ini tidak adil, namun takdir berkata lain. kalian memanglah harus berpisah, aku tau ini memang terlalu cepat bahkan sangat terlalu cepat. namun takdir sudah menggariskan semuanya seperti ini. tapi percayalah padaku, dia mencintaimu.
seandainya aku bisa berbicara, aku siap menjadi pendengar setiamu, aku ingin menyandarkan kepalamu di dadaku. membiarkan luapan tangisan itu meledak-ledak, sampai kamu benar-benar lelah. dan tidak akan ada lagi tangisan yang keluar dari kedua bola matamu yang mungil itu.
aku mohon padamu jangan lagi kamu sesalkan semuanya, jangan lagi kamu menyalahkan terus-menerus dirimu yang sesungguhnya tidak bersalah. semuanya terjadi secara tidak sengaja, semuanya semata-mata hanyalah kecelakaan belaka. kecelakaan yang tidak bisa lagi dihindari, karena garis takdir yang sudah tidak dapat lagi dirubah. kamu harus mengikhlaskan semuanya, jangan kamu terus menghukum dirimu sendiri. membiarkan hidupmu seperti kehilangan arah, dan hilang jiwa. please jangan kamu seperti ini terus. aku yakin di surga sana dia pasti sedih melihatmu seperti ini, bukan ini yang dia inginkan, dia ingin kamu tetap melanjutkan hidupmu kembali walupun dia tidak lagi disisimu.
aku yang masih bertengger di dalam tabung yang terbuat dari bahan baku kaleng. dan masih ingin terus berharap agar dirimu kelak bisa mengikhlaskan majikanku pergi membawa semua kenangan manis itu.
aku lebih memilih kamu membuangku kedalam tong sampah besar yang berisikan kotoran-kotoran dan sampah-sampah organik dan anorganik yang nantinya akan dibuang pada tempat sampah pembuangan akhir. buanglah aku dan musnahkanlah diriku karena aku tak ingin kehadiranku malah membuatmu terus menyalahi dirimu sendiri. aku tau aku adalah kenangan manismu bersama dengan majikanku aku tau aku lah saksi bisu kaliah berdua, aku yang selalu kalian bawa kemana pun kalian pergi dan aku yang tidak pernah bosan kalian santap setiap hari.
aku permen lolipopmu, permen kesukaanmu, permen kesukaan kalian berdua. permen yang menjadi permen terakhir yang tidak akan lagi kamu santap hanya karena alasan kamu yang tidak ingin membuang kenangan itu, dan aku permen yang menjadi saksi bisu cinta kalian yang harus berhenti sampai disini. di persimpangan jalan saat truk tronton mengibas hebat tubuh majikanku saat berusaha menyelamatkan diriku yang berserakan yang tidak sengaja sempat kamu jatuhkan ditengah jalan.
aku ingin di malam ini, akan menjadi malam-malam terakhir kamu menyiksa dirimu. membiarkan jiwamu sepeti mati padahal jasadmu masih kokoh berdiri sempurna. berhenti menyalahkan dirimu, semua terjadi karena kecelakaan semata.
takdir yang sudah menggariskan semuanya seperti ini. kalian memanglah harus berpisah, menyudahi kisah ini sampai disini. tapi percayalah padaku majikanku sangat mencintaimu, dia ingin kamu tetap melanjutkan hidupmu kembali. walaupun jasadnya yang utuh tidak bisa menemanimu lagi, namun dia akan selalu tumbuh dIhatimu. SELAMANYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar