Kamis, 15 Juli 2010

aksi manusia bodoh


hari ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, aku yang hanya bisa duduk termenung menunggu sebuah kepastian. untuk kesekian kalinya aku menangis. terbujur kaku menatap layar monitor, mencari sebuah tabir kebenaran. kebenaran tentang DIA yang tiba-tiba pergi meninggalkan aku. meninggalkan sejuta harapan yang telah tersimpan rapi dan teratur. lagi dan lagi aku menangis.

mungkin sudah saatnya aku menghentikan putaran-putaran kekesalan, kesabaran, ketegaran yang selama ini mengitari ruang otak kanan dan otak kiriku. untuk sesuatu yang ABSTRAK, yang selalu menjadi MISTERI sepertinya sudah tidak ada lagi harapan dan semuanya harus dihentikan. pencarianku dalam mengungkap semua tabir harus dihentikan sampai disini.

mungkin kau disana bisa tertawa lepas. aku yang tak mampu lagi membiarkan bibirku meregang untuk sekedar memberi senyum tipis untuk dunia kecil ini.

cadangan keceriaan yang aku miliki telah habis, dan saat ini aku lebih memilih JIWA ini kering kerontang, seperti halnya gurun pasir yang sudah berabad-abad selalu setia menemani para BIOMA gurun agar mereka dapat bersorak-sorai tumbuh menjulang tinggi. tapi aku bukan BIOMA gurun. aku hanya seorang perempuan biasa, perempuan PERASA, perempuan yang menyimpan sejuta HARAPAN.

semua imajinasi ilustrasiku, dimana banyak sekali menyimpan HARAPAN-HARAPAN indah yang kini sudah melambung tinggi jauh diatas awan-awan kumulus. pada akhirnya akan turun kembali dan siap untuk memasuki sebuah ruang kosong gelap terus dan terus menelusuri lorong gelap tanpa sedikit cahaya dan oksigen. hingga pada akhirnya berujung pada suatu tempat penyimpanan, tempat andalanku membuang imajinasi TOLOL yang berkembang. “GUDANG PATAH HATI” begitulah aku biasa menyebutnya.

untuk kau yang jauh disana, mungkin kau melihat aksi ke-TOLOLanku ini sambil tertawa lepas. sedangkan aku disini memilih untuk DIAM, BUNGKAM seribu bahasa. tak ingin mengeluarkan sepatah kata pun. hanya bisa menunggu, menunggu sesuatu yang tidak pasti, menunggu sesuatu yang mungkin tidak akan ada ujungnya.

sampai detik ini teman setiaku hanyalah secangkir kopi hitam panas yang amat setia menemani malam-malam sunyiku, satu seruput kopi hitam sangat membantuku untuk tidak sesekali memejamkan kedua mataku. seakan tidak ingin absen dari dunia maya yang akan membantuku mengungkap semua tabir kebenaran. dan membantuku mencari DIA “DIA yang sudah genap 6 hari menghilang”.

malam ini memang tidak jauh berbeda dari malam-malam sebelumnya. tapi aku berharap malam ini adalah MALAM TERAKHIRKU bertingkah seperti orang TOLOL yang kerjanya hanya duduk termenung menatap layar monitor sembari menyeruput teman setiaku “kopi hitam panas”.

terkadang aku berpikir dapatkah kita dapat terus bersama, pikiran itu sampai saat ini akan terus mejadi misteri. misteri yang selamanya tidak akan terungkap jika dia masih memilih untuk menyendiri, membungkam, dan tidak segera mengklarifikasi.

menunggu ……….

hanya menunggu, sampai detik ini aku terus menunggu ………… sampai aku benar-benar tak mampu lagi untuk menunggu.

walau terkadang menjenuhkan, tapi ku kan slalu menunggu. menunggu kau kembali dalam dekapanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar