pagi ini seperti pagi-pagi sebelumya, wajahku yang masih terlihat kusut sehabis bangun tidur dengan pijama favoritku yang bergambar mickey mouse, dan gaya kamarku yang berantakan. buku-buku yang berserakan di tempat tidur, baju-baju kotor yang yang berantakan dilantai, handphone yang aku gak tau kali ini dimana keberadaanya entah di bawah bantal atau tertutup selimut, i-pod yang selalu setia memutar lagu-lagu untuk menenangkanku dikala mimpi buruk datang bertamu. benar-benar melebihi kapal pecah, tapi ini adalah inspirasiku. disinilah aku bebas mengeluarkan imaji-imaji dalam ilustrasiku, megeluarkan setiap inchi perasaan yang aku rasakan. teman sejatiku (kopi panas) masih setia menemaniku, dengan sedikit mengembangkan cuping hidungku, menghirup dalam-dalam kepulan asap yang membumbung dalam cangkir kurasakan betul aromanya. lamunanku mulai terhisap dalam pusaran kopi dalam cangkirku. tiba-tiba play-list berganti menjadi lagu sherina-pergilah kau
tak mau lagi aku percaya
pada semua kasih sayangmu
tak mau lagi aku tersentuh
pada semua pengakuanmu
kamu tak kan mengerti rasa sakit ini
kebohongan dari mulut manismu
pergilahkau, pergi dari hidupku
bawalah semua rasa bersalahmu
pergilah kau, pergi dari hidupku
bawalah rahasiamu yang tak ingin ku tahui
tak mau lagi aku terjerat
pada semua janji-janjimu
tak mau lagi aku terkait
pada semua permainanmu
aku tersadar dalam lamunanku yang sempat menjeratku lagi, yang hampir membuatku masuk dalam pusaran kopi dalam cangkirku sendiri.
aku tersadar bahwa aku harus cepat menghapus semuanya, membuang semua rasaku, melenyapkan semua memory tentangnya dalam kepalaku. memulai hidupku yang baru, memulai semuanya dari NOL lagi.
walau semua fakta dari realita yang tampak itu menyakitkan, tapi aku harus rela mengubur semua mimpi dan harapan itu dalam-dalam.
dan kembali menatap masa depanku, kembali bersama orang-orang yang menyayangiku yang sudah lama menungguku tersadar dari koma yang panjang.
welcome di kehidupan yang nyata, tidak ada lagi impian, tidak ada lagi khayalan, tidak ada lagi rekaman-rekaman yang dimainkan setiap malam hingga malam rela digusur pagi.
hidup ini ternyata indah bahkan bodohnya aku sudah melewatkan waktu-waktuku demi hal-hal yang ABSTRAK. ke-ABSTRAKAN yang membiarkan diriku sejenak untuk MATI SURI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar